.

.

.

.

.

SILSILA MAGAU

RAHASIA TERBESAR SINDUE

FENOMENA SOEKARNO

FENOMENA SOEKARNO
SOEKARNO DAN AYAHNYA

SEBELUMNYA BACALAH SURAH AL-FATIHAH

بسم الله الرحمان الرحیم
الحمد لله الرب العلمین * الرحمن الرحیم * مالک یوم الدین *

ایاک نعبد و ایاک نستعین * اهدنا الصراط المستقیم *
صراط
الذین انعمت علیهم غیر المغضوب علیهم و لا الضالین *

TENTANG PENGELOLAH BLOG INI

Jumat, 26 Juli 2013

KABUPATEN SINDUE TANAH PAMULA

SINDUE TANAH PAMULA
Sindue, sebuah sejarah yang sampai hari ini masih dipenuhi oleh misteri, sebuah peradaban manusia yang berada diwilayah kekuasaan Negara republic inbdonesia, tepatnya di Sulawesi tengah, kabupaten donggala. Nama sindue sendiri diambil dari nama sebuah dusun yang berada di desa Enu yang sekarang bernama Jono. Berbicara tentang sejarah, sindue sangat kaya, tetapi kekayaan sejarahnya itu sampai sekarang tak juga dapat dibuktikan dengan pendekatan ilmia, atau dengan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan sejarah itu sendiri. Sejarahnya hanya dapat didengar dari mulut totua-totua adat atau para orang tua yang diwariskan secara turun temurun hingga hanya menyerupai kisah legenda atau terlalu kasar penulis menyebutnya, hanyalah dongeng-dongeng pelipur tidur saja buat anak-anak mereka, buat cucu mereka. ) Sampai kapan sejarah ini akan terungkap, bila memang benar-benar ada. Tak ada seorang pun yang tertarik mengungkapkannya, seorang antorpologi, sejarawan atau bahkan seorang mahasiswa pun yang serius menanganinya. Yang ada hanya mereka yang memburu hal-hal yang mistik saja yang dapat membuat masyarakat jatuh kedalam jurang kesyirikan. Dan inilah masalah kita yang sebenarnya, menegur dan mengarahkan mereka dari pemahaman-pemahaman yang keliru akan sejarah itu sendiri. Ataukah ?? ini cara mereka untuk mengungkap sejarah yang selama ini terpendam di Sindue, huff…sungguh ironis memang, mengapa manusia selalu suka bermain – main dengan kesyirikan. Hingga pada tahun 2012 yang lalu, entah itu cara untuk mengungkap sejarah ataukah ada tendensi yang lain, semisal sebuah kekuasaan, entalah……. Diawal tahun itu terdengarlah isu yang,…. wow..!! sangat luar biasa, lompatan yang sangat jauh dengan star pendek. Tak lain adalah pembentukan sebuah kabupaten diwilayah kabupaten Donggala, yakni, kabupaten “SINDUE TANAH PAMULA” nama yang keren, tapi sekaligus nama yang penuh dengan tanda Tanya, yakni pada dua kata yang menghiasi kata “SINDUE”, “tanah Pamula” dari kedua kata diatas, “tanah Pamula” mempunyai maksud, bahwa dunia ini pertama kali diciptakan adalah tanah di Sindue yakni di TOPOSO BULU MOLANTO. ( Baca Artikel Tanah Sanggamu) Semenjak isu itu terdengar ke khalayak, lahirlah berbagai macam tanggapan, dari tanggapan yang baik sampai tanggapan yang miring. Dan semua itu adalah hal biasa yang lahir dari sebuah konsekuensi dari sebuah perjuangan. Tapi, dari sekian tanggapan, tanggapan yang paling menyakitkan untuk mereka yang sedang berjuang dengan “SINDUE TANAH PAMULA” adalah, mereka dikatakan orang gila yang bermimpi indah, ya…begitulah namanya masyarakat. Penulis sendiri mendukung usaha mereka dengan satu alasan, “jangan perna mengaitkan semua itu dengan “NENEK KERAMAT” atau “UENTIRA” sebab akan menjadikan masyarakat Sindue memberhalakan sosok penyebar agama islam di tanah Kaili Alm. LASADINDI yang sama-sama kita telah ketahui sudah tenang di alamnya di sisi Allah SWT, amin. Dilihat dari kacamata hukun tata negara, pemekaran sebuah wilayah menjadi sebuah kabupaten sangat bertentangan dengan apa yang sedang mereka usahakan sekarang, terkesan dipaksakan. Pemekaran sebuah wilayah sebenarnya berasal dari daerah itu sendiri yang kemudian diajukan ke provinsi dan ke pusat yang kesemuanya memakan biaya yang tidak sedikit. Tetapi kenyataannya sekarang, semua urusan pemekarang kabupaten “SINDUE TANAH PAMULA” berasal dan diusahakan langsung dari pusat, sesuatu yang terbalik dari lazimnya sebuah pemekaran wilayah di negara kesatuan republik Indonesia ini. Dan yang lebih anehnya lagi biaya yang mereka persiapkan hanya beberapa puluh juta saja. Bahkan terdengar diluar sana, bahwa usaha mereka ini dibantu juga oleh makhluk ghaib yang berasal dari Uentira, dan nama yang sering disebut-sebut adalah seorang makhluk halus yang sudah populer di dunia perdukunan, “NUR INTAN,” akh……terdengar lucu memang. Bahkan yang lebih membuat penulis prihatin mereka mesti membawa hal ini ke Kuburun “DAYO NTOKI” di desa Masangi sana. Berita ini kami dapatkan dari seorang pemerhati fenomena kesyirikan di tanah Sindue yang tak mau di diberitahukan namanya. Dari semua rencana pemekaran ini, ternyata jauh sebelumnya telah dipersiapkan oleh mantan presiden Republik Indonesia, “IBU MEGA WATI SOEKARNO PUTRI” semenjak di panggilnya kepala desa Enu, yang waktu itu masih dijabat oleh “BAPAK JAELUDIN” sewaktu ibu Mega masih menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, tetapi baru tahun 2012 lalu rencana itu muncul kepermukaan disebabkan kedua utusan ( yakni Pabak Jaeludin dan temannya ) tak mampuh memikul beban tersebut, kata seorang tokoh masyarakat Toaya. Pemekaran kabupaten “SINDUE TANAH PAMULA” ini rencananya akan diresmikan pada bulan oktober tahun lalu, 2012. Tapi sampai berahirnya tahun 2012 tak juga kunjung terjadi, hingga membuat sebagian masyarakat menertawakan usaha para pemekar Sindue tanah pamula ini, bahkan sebagian mengatakan, “Dasar, orang-orang gila. Mengurus yang tak masuk akal.” Bersamaan dengan tulisan ini termaktublah nama-sama yang tak asing di kalangan orang Sindue, sebab mereka semua adalah toko masyarakat yang disegani yang kesemua nama itu sudah ada jabatan mereka masing-masing kalau kabupaten SINDUE TANAH PAMULA benar-benar sudah mekar. Mulai dari bupatinya, staf-stafnya, ketua dewannya sampai dengan kepala dinasnya. Dan untuk menghargai perjuagan mereka yang masih disembunyikan dari masyarakat ini kami tak merilis nama – nama dan jabatan mereka setelah sindue berhasil mekar menjadi kabupaten baru. Bersambung di artikel berikutnya …………………. INSYA ALLAH TAK JADI BERHALA

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Kapan rencana pemekaran ya... krn UU No 19 tdk ada masuk nama Sindue dlm pemekaran yg ada hanya pantai barat....@ Beritanya - Mendagri Gamawan Fauzi tetap bersikukuh pada sikapnya bahwa pembahasan 19 Rancangan Undang-undang (RUU) pemekaran daerah, baru akan dimulai pembahasannya setelah terbit UU pemda terbaru hasil revisi UU Nomor 32 Tahun 2012.

    Dia memperkirakan, jika revisi UU Pemda itu kelar akhir tahun ini, maka pembahasan serta pengesahan 19 RUU pembentukan otonom baru itu dilakukan 2013. Saat ditanya apakah pembentukan daerah otonom baru menjelang Pemilu 2014 tidak akan menggangu penetapan dapil, Gamawan mengatakan, tidak.

    ‘’Kalau pun 2013 disetujui, tidak akan mengganggu Pemilu, karena daerah itu harus terlebih dulu menjadi daerah administrasi, tidak langsung otonom,’’ ujar Gamawan Fauzi di kantornya, Jumat (4/5).

    Dia menyebutkan, untuk daerah administrasi sebagai persiapan menjadi otonom ini, memerlukan waktu tiga tahun. ‘’Jadi tak mengganggu Pemilu 2014,’’ ulang Gamawan.

    Dia mengatakan, saat ini pihaknya secara internal sedang membahas 19 RUU pemekaran yang diusulkan DPR. Gamawan pun blak-blakan mengatakan, dirinya menyampaikan bahan pertimbangan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa saat ini pemerintah masih berkomitmen dengan kebijakan masa jeda atau moratorium pembahasan pemekaran.

    Di masa jeda ini, sedang dibahas revisi UU Pemda, yang di dalamnya nanti memasukkan grand design penataan daerah, yang nantinya menjadi rujukan pembentukan daerah otonom baru. ‘’Jadi tinggal sedikit lagi, tunggu UU hasil revisi ini,’’ ucap Gamawan.

    Seperti diberitakan, 19 RUU pemekaran telah diajukan DPR ke presiden untuk dibahas. Salah satu RUU daerah provinsi baru yang akan dibentuk adalah Provinsi Kalimantan Utara.

    Selebihnya pembentukan RUU daerah otonomi baru kabupaten yakni Mahakam Ulu di Provinsi Kalimantan Timur, Musi Rawas Utara di Provinsi Sumatera Selatan, Penukal Abab Lematang Ilir di Provinsi Sumatera Selatan, Malaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pangandaran di Provinsi Jawa Barat, Pulau Taliabu di Provinsi Maluku Utara, Pesisir Barat di Provinsi Lampung, Mamuju Tengah di Provinsi Sulawesi Barat.

    Selanjutnya, Kabupaten Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan di Provinsi Sulawesi Tenggara akan dibentuk kabupaten/kota yakni Kabupaten Konawe Kepulauan, Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Muna Barat, dan Kota Raha. Begitu juga dengan Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak di Provinsi Papua Barat.

    BalasHapus

UNTUK KOMENTAR DISILAHKAN MENGISI KOTAK DIBAWAH DENGAN CARA BERI KOMENTAR SEBAGAI
( PILIH YANG ADA DALAM KOTAK ) YAITU : ANONYMOUS